JCUSER-IC8sJL1q
JCUSER-IC8sJL1q2025-04-30 17:49

Apa itu pasokan beredar?

Apa Itu Pasokan Beredar dalam Cryptocurrency?

Memahami pasokan beredar adalah hal mendasar bagi siapa saja yang terlibat dalam investasi, perdagangan, atau analisis cryptocurrency. Ini merujuk pada jumlah total koin atau token yang saat ini tersedia untuk diperdagangkan di pasar terbuka. Berbeda dengan total pasokan—yang mencakup semua koin yang pernah dibuat—pasokan beredar hanya menghitung aset yang secara aktif dapat diakses oleh pedagang dan investor. Metode ini memberikan wawasan penting tentang likuiditas cryptocurrency, perilaku pasar, dan potensi pergerakan harga.

Mengapa Pasokan Beredar Penting

Bagi investor dan trader, pasokan beredar memengaruhi aspek utama seperti likuiditas dan volatilitas. Pasokan beredar yang lebih tinggi umumnya menunjukkan lebih banyak likuiditas, artinya aset dapat dibeli atau dijual dengan dampak minimal terhadap harga mereka. Sebaliknya, pasokan beredar yang lebih rendah sering kali menyebabkan peningkatan volatilitas karena jumlah token yang tersedia untuk diperdagangkan lebih sedikit; bahkan transaksi kecil pun dapat secara signifikan mempengaruhi harga.

Analis pasar juga mengandalkan metrik ini untuk menilai kelangkaan atau kelimpahan sebuah koin. Kelangkaan dapat mendorong permintaan dan berpotensi menyebabkan kenaikan harga jika permintaan tetap stabil atau meningkat sementara pasokan beredar tetap terbatas.

Bagaimana Pasokan Beredar Berbeda dari Total Pasokan

Penting untuk membedakan antara pasokan beredar dan total pasokan:

  • Total Pasokan: Jumlah maksimum koin yang akan pernah ada untuk suatu cryptocurrency tertentu.
  • Pasokaan Beredar: Subset dari total koin tersebut yang saat ini tersedia untuk diperdagangkan.

Beberapa koin mungkin memiliki total suplai besar tetapi pasokaan beredarnya rendah karena berbagai faktor seperti jadwal vesting (penguncian), token terkunci (locked tokens), atau cadangan yang dipegang oleh pengembang maupun lembaga tertentu. Perbedaan ini membantu investor memahami seberapa banyak aset sebenarnya bisa diakses pada waktu tertentu dibandingkan dengan apa yang mungkin masuk ke sirkulasi nanti.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasokaan Beredarnya

Beberapa mekanisme memengaruhi seberapa banyak dari penerbitan total sebuah cryptocurrency sedang diperdagangkan:

  • Token Burn: Beberapa proyek melakukan pembakaran token secara permanen—misalnya upgrade Ethereum EIP-1559—yang mengurangi jumlah keseluruhan token tersedia.

  • Staking & Lockups: Banyak cryptocurrency mewajibkan validator staking untuk mengunci token mereka sebagai bagian dari protokol keamanan jaringan. Token-token ini biasanya tidak termasuk dalam perhitungan sirkulasi aktif sampai dilepas kembali.

  • Jadwal Vesting: Alokasi bagi pendiri dan tim sering kali dilakukan secara bertahap selama waktu tertentu; selama periode ini, token tersebut tidak dianggap bagian dari pasokaan beredarnya.

  • Cadangan & Penahanan: Jumlah tertentu mungkin disisihkan oleh tim proyek atau sengaja ditahan untuk pendanaan pengembangan masa depan ataupun tujuan strategis lainnya.

Perkembangan Terkini Yang Mempengaruhi Pasokaan Beredarnya

Lanskap mengenai pasokaan beredar terus berkembang melalui peningkatan teknologi serta perubahan regulasi:

  1. Mekanisme Pembakaran Token: Proyek seperti Binance Coin (BNB) secara rutin membakar sebagian token mereka berdasarkan metrik pendapatan sehingga secara langsung mengurangi jumlah sirkulasi dari waktu ke waktu.

  2. Penyesuaian Staking & Vesting: Seiring semakin banyak kripto menerapkan model staking—seperti Cardano (ADA) maupun Solana (SOL)—jumlah terkunci berdampak pada kemampuan trading langsung tetapi bertujuan meningkatkan stabilitas jangka panjang jaringan.

  3. Perubahan Regulasi: Pemerintah di seluruh dunia sedang menyempurnakan klasifikasi terkait aset digital sehingga bisa mempengaruhi bagaimana kepemilikan tertentu dihitung sebagai bagian dari sirkulasi aktif—misalnya apakah kepemilikan terbatas dihitung sebagai bagian dari perhitungan resmi berdasarkan kerangka hukum baru.

  4. Dinamika Pasar Saat Krisis: Peristiwa seperti pandemi COVID-19 mendorong minat meningkat terhadap crypto sehingga volume perdagangan naik; beberapa proyek merespons dengan menyesuaikan jadwal pelepasan token guna mempengaruhi tingkat ketersediaan saat itu juga.

Risiko Terkait Fluktuasi Dalam Pasokaan Beredarnya

Perubahan dalam metrik ini bisa memiliki dampak besar:

  • Pengurangan mendadak melalui pembakaran token bisa memicu lonjakan harga cepat akibat persepsi kelangkaan.

  • Informasi palsu tentang suplai aktual dapat menyesatkan investor mengenai kondisi pasar sebenarnya—a risiko makin diperbesar jika transparansi tidak dijaga baik.

  • Ketidakpastian regulatori bisa menyebabkan perubahan apa saja termasuk angka perhitungan circling supply jika otoritas memberlakukan batasan terhadap kepemilikan ataupun transaksi tertentu.

Selain itu, taktik manipulatif seperti meningkatkan pool staking tanpa utilitas nyata juga membawa risiko destabiliasi pasar apabila tidak didiskusikan secara terbuka.

Peranan Transparansi Dan Regulasi

Keterbukaan mengenai sejauh mana crypto benar-benar berada dalam sirkulasi sangat penting demi membangun kepercayaan pengguna maupun regulator—a prinsip inti sesuai praktik terbaik blockchain menuju desentralisasi serta pasar adil[1][2]. Komunikasi jelas dari tim proyek terkait ekonomi token—including detail tentang periode vesting, pembakaran, penguncian—is essential agar pengambilan keputusan menjadi informasi lengkap[3].

Regulator global terus memperketat standar klasifikasi aset digital; kejelasan di sini membantu mencegah misinformasi sekaligus melindungi kepentingan investor[4]. Seiring semakin matangnya pasar dengan partisipasi institusional serta persyaratan compliance ketat—the pentingnya pelaporan akurat tentang circulating supply akan semakin ditekankan.

Memahami Tren Market Melalui Data Circulating

Memantau perubahan seiring waktu memberi wawasan penting tentang tren umum:

  • Peningkatan circulating supply menunjukkan adopsi yg makin luas
  • Penurunan mungkin mencerminkan strategi pembakaran utk menaikkan nilai
  • Fluktuasi mendadak bisa jadi sinyal manipulatif

Dengan menganalisis pola-pola tersebut bersama data lain seperti kapitalisasi pasar dan volume perdagangan—which sangat bergantung pada data circulating figures akurat—investor memperoleh pemahaman lebih mendalam demi strategi investasi yg matang.


Sumber:[1] Ethereum Improvement Proposal 1559 (EIP-1559). (2021). https://eips.ethereum.org/EIPS/eip-1559
[2] Mekanisme staking dijelaskan — Investopedia (2023). https://www.investopedia.com/terms/s/staking.asp
[3] Dampak regulatori — Panduan CoinDesk (2022). https://www.coindesk.com/learn/guides/regulatory-impact-on-cryptocurrency/
[4] Tren crypto terkait COVID — Artikel Forbes (2020). https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2020/03/16/how-the-covid19-pandemic-is-impacting-thecryptocurrency-market/?sh=6b5a6d7d66f2

15
0
0
0
Background
Avatar

JCUSER-IC8sJL1q

2025-05-15 03:04

Apa itu pasokan beredar?

Apa Itu Pasokan Beredar dalam Cryptocurrency?

Memahami pasokan beredar adalah hal mendasar bagi siapa saja yang terlibat dalam investasi, perdagangan, atau analisis cryptocurrency. Ini merujuk pada jumlah total koin atau token yang saat ini tersedia untuk diperdagangkan di pasar terbuka. Berbeda dengan total pasokan—yang mencakup semua koin yang pernah dibuat—pasokan beredar hanya menghitung aset yang secara aktif dapat diakses oleh pedagang dan investor. Metode ini memberikan wawasan penting tentang likuiditas cryptocurrency, perilaku pasar, dan potensi pergerakan harga.

Mengapa Pasokan Beredar Penting

Bagi investor dan trader, pasokan beredar memengaruhi aspek utama seperti likuiditas dan volatilitas. Pasokan beredar yang lebih tinggi umumnya menunjukkan lebih banyak likuiditas, artinya aset dapat dibeli atau dijual dengan dampak minimal terhadap harga mereka. Sebaliknya, pasokan beredar yang lebih rendah sering kali menyebabkan peningkatan volatilitas karena jumlah token yang tersedia untuk diperdagangkan lebih sedikit; bahkan transaksi kecil pun dapat secara signifikan mempengaruhi harga.

Analis pasar juga mengandalkan metrik ini untuk menilai kelangkaan atau kelimpahan sebuah koin. Kelangkaan dapat mendorong permintaan dan berpotensi menyebabkan kenaikan harga jika permintaan tetap stabil atau meningkat sementara pasokan beredar tetap terbatas.

Bagaimana Pasokan Beredar Berbeda dari Total Pasokan

Penting untuk membedakan antara pasokan beredar dan total pasokan:

  • Total Pasokan: Jumlah maksimum koin yang akan pernah ada untuk suatu cryptocurrency tertentu.
  • Pasokaan Beredar: Subset dari total koin tersebut yang saat ini tersedia untuk diperdagangkan.

Beberapa koin mungkin memiliki total suplai besar tetapi pasokaan beredarnya rendah karena berbagai faktor seperti jadwal vesting (penguncian), token terkunci (locked tokens), atau cadangan yang dipegang oleh pengembang maupun lembaga tertentu. Perbedaan ini membantu investor memahami seberapa banyak aset sebenarnya bisa diakses pada waktu tertentu dibandingkan dengan apa yang mungkin masuk ke sirkulasi nanti.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasokaan Beredarnya

Beberapa mekanisme memengaruhi seberapa banyak dari penerbitan total sebuah cryptocurrency sedang diperdagangkan:

  • Token Burn: Beberapa proyek melakukan pembakaran token secara permanen—misalnya upgrade Ethereum EIP-1559—yang mengurangi jumlah keseluruhan token tersedia.

  • Staking & Lockups: Banyak cryptocurrency mewajibkan validator staking untuk mengunci token mereka sebagai bagian dari protokol keamanan jaringan. Token-token ini biasanya tidak termasuk dalam perhitungan sirkulasi aktif sampai dilepas kembali.

  • Jadwal Vesting: Alokasi bagi pendiri dan tim sering kali dilakukan secara bertahap selama waktu tertentu; selama periode ini, token tersebut tidak dianggap bagian dari pasokaan beredarnya.

  • Cadangan & Penahanan: Jumlah tertentu mungkin disisihkan oleh tim proyek atau sengaja ditahan untuk pendanaan pengembangan masa depan ataupun tujuan strategis lainnya.

Perkembangan Terkini Yang Mempengaruhi Pasokaan Beredarnya

Lanskap mengenai pasokaan beredar terus berkembang melalui peningkatan teknologi serta perubahan regulasi:

  1. Mekanisme Pembakaran Token: Proyek seperti Binance Coin (BNB) secara rutin membakar sebagian token mereka berdasarkan metrik pendapatan sehingga secara langsung mengurangi jumlah sirkulasi dari waktu ke waktu.

  2. Penyesuaian Staking & Vesting: Seiring semakin banyak kripto menerapkan model staking—seperti Cardano (ADA) maupun Solana (SOL)—jumlah terkunci berdampak pada kemampuan trading langsung tetapi bertujuan meningkatkan stabilitas jangka panjang jaringan.

  3. Perubahan Regulasi: Pemerintah di seluruh dunia sedang menyempurnakan klasifikasi terkait aset digital sehingga bisa mempengaruhi bagaimana kepemilikan tertentu dihitung sebagai bagian dari sirkulasi aktif—misalnya apakah kepemilikan terbatas dihitung sebagai bagian dari perhitungan resmi berdasarkan kerangka hukum baru.

  4. Dinamika Pasar Saat Krisis: Peristiwa seperti pandemi COVID-19 mendorong minat meningkat terhadap crypto sehingga volume perdagangan naik; beberapa proyek merespons dengan menyesuaikan jadwal pelepasan token guna mempengaruhi tingkat ketersediaan saat itu juga.

Risiko Terkait Fluktuasi Dalam Pasokaan Beredarnya

Perubahan dalam metrik ini bisa memiliki dampak besar:

  • Pengurangan mendadak melalui pembakaran token bisa memicu lonjakan harga cepat akibat persepsi kelangkaan.

  • Informasi palsu tentang suplai aktual dapat menyesatkan investor mengenai kondisi pasar sebenarnya—a risiko makin diperbesar jika transparansi tidak dijaga baik.

  • Ketidakpastian regulatori bisa menyebabkan perubahan apa saja termasuk angka perhitungan circling supply jika otoritas memberlakukan batasan terhadap kepemilikan ataupun transaksi tertentu.

Selain itu, taktik manipulatif seperti meningkatkan pool staking tanpa utilitas nyata juga membawa risiko destabiliasi pasar apabila tidak didiskusikan secara terbuka.

Peranan Transparansi Dan Regulasi

Keterbukaan mengenai sejauh mana crypto benar-benar berada dalam sirkulasi sangat penting demi membangun kepercayaan pengguna maupun regulator—a prinsip inti sesuai praktik terbaik blockchain menuju desentralisasi serta pasar adil[1][2]. Komunikasi jelas dari tim proyek terkait ekonomi token—including detail tentang periode vesting, pembakaran, penguncian—is essential agar pengambilan keputusan menjadi informasi lengkap[3].

Regulator global terus memperketat standar klasifikasi aset digital; kejelasan di sini membantu mencegah misinformasi sekaligus melindungi kepentingan investor[4]. Seiring semakin matangnya pasar dengan partisipasi institusional serta persyaratan compliance ketat—the pentingnya pelaporan akurat tentang circulating supply akan semakin ditekankan.

Memahami Tren Market Melalui Data Circulating

Memantau perubahan seiring waktu memberi wawasan penting tentang tren umum:

  • Peningkatan circulating supply menunjukkan adopsi yg makin luas
  • Penurunan mungkin mencerminkan strategi pembakaran utk menaikkan nilai
  • Fluktuasi mendadak bisa jadi sinyal manipulatif

Dengan menganalisis pola-pola tersebut bersama data lain seperti kapitalisasi pasar dan volume perdagangan—which sangat bergantung pada data circulating figures akurat—investor memperoleh pemahaman lebih mendalam demi strategi investasi yg matang.


Sumber:[1] Ethereum Improvement Proposal 1559 (EIP-1559). (2021). https://eips.ethereum.org/EIPS/eip-1559
[2] Mekanisme staking dijelaskan — Investopedia (2023). https://www.investopedia.com/terms/s/staking.asp
[3] Dampak regulatori — Panduan CoinDesk (2022). https://www.coindesk.com/learn/guides/regulatory-impact-on-cryptocurrency/
[4] Tren crypto terkait COVID — Artikel Forbes (2020). https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2020/03/16/how-the-covid19-pandemic-is-impacting-thecryptocurrency-market/?sh=6b5a6d7d66f2

JuCoin Square

Penafian:Berisi konten pihak ketiga. Bukan nasihat keuangan.
Lihat Syarat dan Ketentuan.